Kamis, 30 Oktober 2008

TUTORIAL EFFECT BASS, BAG. II (STOMPBOX)
Kali ini saya akan meneruskan uraian tentang effect bass “agak” lebih detail, dan saya awali dengan effect bass jenis stompbox.

Effect jenis stompbox ini sudah lama dan banyak beredar di Indonesia. Tidak heran bila banyak diantara teman-teman yang mengenal baik effect yang satu ini. dan jenis effect yang di pasarkan ada beberapa macam seperti EQ, DELAY, DELAY plus REVERB, BASS DRIVE, CHORUS, FLANGER, WAH WAH PEDAL, dan masih banyak lagi.

Effect Stompbox sering juga disebut effect mobil-mobilan, karena bentuk dan ukurannya yang menyerupai mainan mobil-mobilan. Effect jenis ini juga terkenal dengan tahan banting-nya karena bahan logam body-nya cukup tebal dan di dalam 1 stompbox paling banyak mengangkut 2 jenis effect, meskipun rata-rata 1 stompbox hanya mengangkut 1 jenis effect seperti EQ, FLANGER,dsb.

Effect jenis stompbox memang jarang-jarang mengalami kerusakan yang fatal sejak kita beli. Kalaupun effect ini mengalami kerusakan yang fatal pasti disebabkan oleh hal-hal besar dan fatal juga seperti terendam air (banjir), kesalahan service, dll. Dan perawatan effect ini juga cukup mudah.

Effect Stompbox ini bisa juga di ubah-ubah kombinasinya dengan jenis effect lain atau dengan merk lain. Jadi kita bisa lebih banyak bereksperimen dalam mencari sebuah sound. Dan setahu saya setiap jenis effect jika beda merk maka akan beda krakter effectnya. Tampilan juga kadang-kadang ada yang berbeda walaupun jenis effect dan merknya sama, misalkan jenis effect EQ dan merk sama …. Yang satu graphic EQ dan satunya Parametric EQ (knob), ini oleh si produsen dibuat 2 pilihan agar musisi bisa memilih yang mana yang paling ‘pas’ untuk musisi tersebut. Begitu juga dengan jenis-jenis effect lainnya ada yang 2 pilihan (tampilan), effect stompbox untuk powernya bisa adaptor bisa juga battery kotak (9 volt).

Ada beberapa teman pengguna effect ini ketika saya tanyakan alasan mereka memilihnya adalah karena hasil sound yang dihasilkan dari effect ini lebih tebal dari sound yang dihasilkan oleh effect digital. Dan ada juga yang memakai alasan efisiensi alat karena yang mereka butuhkan hanya 1 jenis effect saja sehingga bila membeli effect digital kuatir effect-effect yang lain jadi ‘mubazir’ karena tidak akan digunakan. Dan banyak alasan lainnya. Namun menurut hemat saya apapun yang mendasari kita untuk pemilihan sebuah instrumen penunjang harus didasarkan pada 3 hal, yaitu seberapa butuh kita akan alat tersebut, keadaan keuangan kita, dan bisa tidak kita mengoperasikan alat tersebut secara maksimal. Dengan begitu kita tidak akan merasa terjebak karena sudah membeli alat yang ternyata tidak kita butuhkan.

Mungkin untuk mudahnya kita menentukan effect jenis apa yang harus kita miliki, terlebih dahulu kita harus berpijak pada komposisi musik yang sudah ada dan akan kita mainkan. Meskipun ada juga mereka yang terinspirasi dari sound effect, baru membuat komposisinya, akan tetapi hal ini kebanyak dilakukan oleh mereka yang menyukai musik-musik eksperimental, ataupun techno, dimana mereka bisa menggunakan effect stompbox jenis synthesizer.

PENGGUNAAN STOMPBOX

Ada beberapa urut-urutan penggunaan effect stompbox yang pernah saya lihat baik untuk recording maupun live.
Untuk penggunaan effect yang akan digunakan dalam recording, menurut saya jika prosesnya direct recording sebaiknya dari :

BASS --- EFFECT --- PRE AMP --- TRACK

Susunan ini untuk menjaga ketebalan sound yang masuk track, yang kecenderungannya tipis dan ini jika teman-teman ingin effectnya external (effect diluar recorder).
Tapi kalau ingin mencoba effect internal (fasilitas effect yang terdapat di recorder) susunannya hanya :

BASS --- PRE AMP --- TRACK

Sedangkan untuk live concert kita juga harus perhatikan mengenai urutan effect jenis stompbox ini, apalagi jika teman-teman menggunakan lebih dari 2 jenis effect pada saat pentas.
Saya akan memberi gambaran tentang beberapa urutan effect stompbox di bawah ini , saya mulai dari 1 effect :

1. BASS --- EQ --- AMPLI

2. BASS --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI

3. BASS EQ --- DELAY/REVERB --- SYNTH --- AMPLI

4. BASS EQ --- CHORUS --- WAH2 --- PEDAL --- AMPLI atau

BASS --- WAH2 PEDAL --- EQ --- CHORUS --- AMPLI

5. BASS DRIVE --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI

6. BASS DELAY/REVERB --- WAH2 --- AMPLI

7. BASS DRIVE --- DELAY/REVERB --- AMPLI


(No. 6 dan 7, EQ dari amplifier saja)

Susunan tersebut hanya sebagian kecil contoh urutan effect stompbox yang pernah saya lihat dari beberapa pemain bass dalam dan luar negri. Kalau kita amati sebagian besar susunan setelah BASS adalah EQ, kemudian yang lainnya. Dan masih banyak lagi yang sempat saya perhatikan, akan tetapi banyak juga yang mengkombinasikan antara effect stompbox dan effect digital.

Biasanya …..atau ada beberapa bass player yang menggabungkannya seperti misalkan satu effect stompbox yatiu CHORUS dengan effect digital. Dimana dalam hal ini effect CHORUS yang ada di dalam effect digital (multi effect) di nol-kan , kemudian effect CHORUS-nya diambil dari stompbox CHORUS tersebut…..bisa jadi musisi tersebut lebih suka sound CHORUS-nya berasal dari stompbox, atau effect DRIVE-nya dia lebih suka dari STOMPBOX sehingga DRIVE yang didalam digital multi effect di nol-kan.
Dimana susunannya, adalah :

BASS --- DIGITAL MULTI EFF. --- STOMPBOX --- AMPLI

Adapun stompbox-nya bisa apa saja tergantung keinginan si bass player tersebut.

OK, saya rasa cukup sekian penjelasan saya untuk kali ini, sampai bertemu tutorial selanjutnya dan selamat mencoba effect baru….
IT’S ALL ABOUT BASS, BABY!!!!!(tutorial)EFFECT BASS, BAG. II (STOMPBOX)
Kali ini saya akan meneruskan uraian tentang effect bass “agak” lebih detail, dan saya awali dengan effect bass jenis stompbox.

Effect jenis stompbox ini sudah lama dan banyak beredar di Indonesia. Tidak heran bila banyak diantara teman-teman yang mengenal baik effect yang satu ini. dan jenis effect yang di pasarkan ada beberapa macam seperti EQ, DELAY, DELAY plus REVERB, BASS DRIVE, CHORUS, FLANGER, WAH WAH PEDAL, dan masih banyak lagi.

Effect Stompbox sering juga disebut effect mobil-mobilan, karena bentuk dan ukurannya yang menyerupai mainan mobil-mobilan. Effect jenis ini juga terkenal dengan tahan banting-nya karena bahan logam body-nya cukup tebal dan di dalam 1 stompbox paling banyak mengangkut 2 jenis effect, meskipun rata-rata 1 stompbox hanya mengangkut 1 jenis effect seperti EQ, FLANGER,dsb.

Effect jenis stompbox memang jarang-jarang mengalami kerusakan yang fatal sejak kita beli. Kalaupun effect ini mengalami kerusakan yang fatal pasti disebabkan oleh hal-hal besar dan fatal juga seperti terendam air (banjir), kesalahan service, dll. Dan perawatan effect ini juga cukup mudah.

Effect Stompbox ini bisa juga di ubah-ubah kombinasinya dengan jenis effect lain atau dengan merk lain. Jadi kita bisa lebih banyak bereksperimen dalam mencari sebuah sound. Dan setahu saya setiap jenis effect jika beda merk maka akan beda krakter effectnya. Tampilan juga kadang-kadang ada yang berbeda walaupun jenis effect dan merknya sama, misalkan jenis effect EQ dan merk sama …. Yang satu graphic EQ dan satunya Parametric EQ (knob), ini oleh si produsen dibuat 2 pilihan agar musisi bisa memilih yang mana yang paling ‘pas’ untuk musisi tersebut. Begitu juga dengan jenis-jenis effect lainnya ada yang 2 pilihan (tampilan), effect stompbox untuk powernya bisa adaptor bisa juga battery kotak (9 volt).

Ada beberapa teman pengguna effect ini ketika saya tanyakan alasan mereka memilihnya adalah karena hasil sound yang dihasilkan dari effect ini lebih tebal dari sound yang dihasilkan oleh effect digital. Dan ada juga yang memakai alasan efisiensi alat karena yang mereka butuhkan hanya 1 jenis effect saja sehingga bila membeli effect digital kuatir effect-effect yang lain jadi ‘mubazir’ karena tidak akan digunakan. Dan banyak alasan lainnya. Namun menurut hemat saya apapun yang mendasari kita untuk pemilihan sebuah instrumen penunjang harus didasarkan pada 3 hal, yaitu seberapa butuh kita akan alat tersebut, keadaan keuangan kita, dan bisa tidak kita mengoperasikan alat tersebut secara maksimal. Dengan begitu kita tidak akan merasa terjebak karena sudah membeli alat yang ternyata tidak kita butuhkan.

Mungkin untuk mudahnya kita menentukan effect jenis apa yang harus kita miliki, terlebih dahulu kita harus berpijak pada komposisi musik yang sudah ada dan akan kita mainkan. Meskipun ada juga mereka yang terinspirasi dari sound effect, baru membuat komposisinya, akan tetapi hal ini kebanyak dilakukan oleh mereka yang menyukai musik-musik eksperimental, ataupun techno, dimana mereka bisa menggunakan effect stompbox jenis synthesizer.

PENGGUNAAN STOMPBOX

Ada beberapa urut-urutan penggunaan effect stompbox yang pernah saya lihat baik untuk recording maupun live.
Untuk penggunaan effect yang akan digunakan dalam recording, menurut saya jika prosesnya direct recording sebaiknya dari :

BASS --- EFFECT --- PRE AMP --- TRACK

Susunan ini untuk menjaga ketebalan sound yang masuk track, yang kecenderungannya tipis dan ini jika teman-teman ingin effectnya external (effect diluar recorder).
Tapi kalau ingin mencoba effect internal (fasilitas effect yang terdapat di recorder) susunannya hanya :

BASS --- PRE AMP --- TRACK

Sedangkan untuk live concert kita juga harus perhatikan mengenai urutan effect jenis stompbox ini, apalagi jika teman-teman menggunakan lebih dari 2 jenis effect pada saat pentas.
Saya akan memberi gambaran tentang beberapa urutan effect stompbox di bawah ini , saya mulai dari 1 effect :

1. BASS --- EQ --- AMPLI

2. BASS --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI

3. BASS EQ --- DELAY/REVERB --- SYNTH --- AMPLI

4. BASS EQ --- CHORUS --- WAH2 --- PEDAL --- AMPLI atau

BASS --- WAH2 PEDAL --- EQ --- CHORUS --- AMPLI

5. BASS DRIVE --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI

6. BASS DELAY/REVERB --- WAH2 --- AMPLI

7. BASS DRIVE --- DELAY/REVERB --- AMPLI


(No. 6 dan 7, EQ dari amplifier saja)

Susunan tersebut hanya sebagian kecil contoh urutan effect stompbox yang pernah saya lihat dari beberapa pemain bass dalam dan luar negri. Kalau kita amati sebagian besar susunan setelah BASS adalah EQ, kemudian yang lainnya. Dan masih banyak lagi yang sempat saya perhatikan, akan tetapi banyak juga yang mengkombinasikan antara effect stompbox dan effect digital.

Biasanya …..atau ada beberapa bass player yang menggabungkannya seperti misalkan satu effect stompbox yatiu CHORUS dengan effect digital. Dimana dalam hal ini effect CHORUS yang ada di dalam effect digital (multi effect) di nol-kan , kemudian effect CHORUS-nya diambil dari stompbox CHORUS tersebut…..bisa jadi musisi tersebut lebih suka sound CHORUS-nya berasal dari stompbox, atau effect DRIVE-nya dia lebih suka dari STOMPBOX sehingga DRIVE yang didalam digital multi effect di nol-kan.
Dimana susunannya, adalah :

BASS --- DIGITAL MULTI EFF. --- STOMPBOX --- AMPLI

Adapun stompbox-nya bisa apa saja tergantung keinginan si bass player tersebut.

OK, saya rasa cukup sekian penjelasan saya untuk kali ini, sampai bertemu tutorial selanjutnya dan selamat mencoba effect baru….
IT’S ALL ABOUT BASS, BABY!!!!!(tutorial)EFFECT BASS, BAG. II (STOMPBOX)
Kali ini saya akan meneruskan uraian tentang effect bass “agak” lebih detail, dan saya awali dengan effect bass jenis stompbox.

Effect jenis stompbox ini sudah lama dan banyak beredar di Indonesia. Tidak heran bila banyak diantara teman-teman yang mengenal baik effect yang satu ini. dan jenis effect yang di pasarkan ada beberapa macam seperti EQ, DELAY, DELAY plus REVERB, BASS DRIVE, CHORUS, FLANGER, WAH WAH PEDAL, dan masih banyak lagi.

Effect Stompbox sering juga disebut effect mobil-mobilan, karena bentuk dan ukurannya yang menyerupai mainan mobil-mobilan. Effect jenis ini juga terkenal dengan tahan banting-nya karena bahan logam body-nya cukup tebal dan di dalam 1 stompbox paling banyak mengangkut 2 jenis effect, meskipun rata-rata 1 stompbox hanya mengangkut 1 jenis effect seperti EQ, FLANGER,dsb.

Effect jenis stompbox memang jarang-jarang mengalami kerusakan yang fatal sejak kita beli. Kalaupun effect ini mengalami kerusakan yang fatal pasti disebabkan oleh hal-hal besar dan fatal juga seperti terendam air (banjir), kesalahan service, dll. Dan perawatan effect ini juga cukup mudah.

Effect Stompbox ini bisa juga di ubah-ubah kombinasinya dengan jenis effect lain atau dengan merk lain. Jadi kita bisa lebih banyak bereksperimen dalam mencari sebuah sound. Dan setahu saya setiap jenis effect jika beda merk maka akan beda krakter effectnya. Tampilan juga kadang-kadang ada yang berbeda walaupun jenis effect dan merknya sama, misalkan jenis effect EQ dan merk sama …. Yang satu graphic EQ dan satunya Parametric EQ (knob), ini oleh si produsen dibuat 2 pilihan agar musisi bisa memilih yang mana yang paling ‘pas’ untuk musisi tersebut. Begitu juga dengan jenis-jenis effect lainnya ada yang 2 pilihan (tampilan), effect stompbox untuk powernya bisa adaptor bisa juga battery kotak (9 volt).

Ada beberapa teman pengguna effect ini ketika saya tanyakan alasan mereka memilihnya adalah karena hasil sound yang dihasilkan dari effect ini lebih tebal dari sound yang dihasilkan oleh effect digital. Dan ada juga yang memakai alasan efisiensi alat karena yang mereka butuhkan hanya 1 jenis effect saja sehingga bila membeli effect digital kuatir effect-effect yang lain jadi ‘mubazir’ karena tidak akan digunakan. Dan banyak alasan lainnya. Namun menurut hemat saya apapun yang mendasari kita untuk pemilihan sebuah instrumen penunjang harus didasarkan pada 3 hal, yaitu seberapa butuh kita akan alat tersebut, keadaan keuangan kita, dan bisa tidak kita mengoperasikan alat tersebut secara maksimal. Dengan begitu kita tidak akan merasa terjebak karena sudah membeli alat yang ternyata tidak kita butuhkan.

Mungkin untuk mudahnya kita menentukan effect jenis apa yang harus kita miliki, terlebih dahulu kita harus berpijak pada komposisi musik yang sudah ada dan akan kita mainkan. Meskipun ada juga mereka yang terinspirasi dari sound effect, baru membuat komposisinya, akan tetapi hal ini kebanyak dilakukan oleh mereka yang menyukai musik-musik eksperimental, ataupun techno, dimana mereka bisa menggunakan effect stompbox jenis synthesizer.

PENGGUNAAN STOMPBOX

Ada beberapa urut-urutan penggunaan effect stompbox yang pernah saya lihat baik untuk recording maupun live.
Untuk penggunaan effect yang akan digunakan dalam recording, menurut saya jika prosesnya direct recording sebaiknya dari :

BASS --- EFFECT --- PRE AMP --- TRACK

Susunan ini untuk menjaga ketebalan sound yang masuk track, yang kecenderungannya tipis dan ini jika teman-teman ingin effectnya external (effect diluar recorder).
Tapi kalau ingin mencoba effect internal (fasilitas effect yang terdapat di recorder) susunannya hanya :

BASS --- PRE AMP --- TRACK

Sedangkan untuk live concert kita juga harus perhatikan mengenai urutan effect jenis stompbox ini, apalagi jika teman-teman menggunakan lebih dari 2 jenis effect pada saat pentas.
Saya akan memberi gambaran tentang beberapa urutan effect stompbox di bawah ini , saya mulai dari 1 effect :

1. BASS --- EQ --- AMPLI

2. BASS --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI

3. BASS EQ --- DELAY/REVERB --- SYNTH --- AMPLI

4. BASS EQ --- CHORUS --- WAH2 --- PEDAL --- AMPLI atau

BASS --- WAH2 PEDAL --- EQ --- CHORUS --- AMPLI

5. BASS DRIVE --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI

6. BASS DELAY/REVERB --- WAH2 --- AMPLI

7. BASS DRIVE --- DELAY/REVERB --- AMPLI


(No. 6 dan 7, EQ dari amplifier saja)

Susunan tersebut hanya sebagian kecil contoh urutan effect stompbox yang pernah saya lihat dari beberapa pemain bass dalam dan luar negri. Kalau kita amati sebagian besar susunan setelah BASS adalah EQ, kemudian yang lainnya. Dan masih banyak lagi yang sempat saya perhatikan, akan tetapi banyak juga yang mengkombinasikan antara effect stompbox dan effect digital.

Biasanya …..atau ada beberapa bass player yang menggabungkannya seperti misalkan satu effect stompbox yatiu CHORUS dengan effect digital. Dimana dalam hal ini effect CHORUS yang ada di dalam effect digital (multi effect) di nol-kan , kemudian effect CHORUS-nya diambil dari stompbox CHORUS tersebut…..bisa jadi musisi tersebut lebih suka sound CHORUS-nya berasal dari stompbox, atau effect DRIVE-nya dia lebih suka dari STOMPBOX sehingga DRIVE yang didalam digital multi effect di nol-kan.
Dimana susunannya, adalah :

BASS --- DIGITAL MULTI EFF. --- STOMPBOX --- AMPLI

Adapun stompbox-nya bisa apa saja tergantung keinginan si bass player tersebut.

OK, saya rasa cukup sekian penjelasan saya untuk kali ini, sampai bertemu tutorial selanjutnya dan selamat mencoba effect baru….
IT’S ALL ABOUT BASS, BABY!!!!!(tutorial)EFFECT BASS, BAG. II (STOMPBOX)
Kali ini saya akan meneruskan uraian tentang effect bass “agak” lebih detail, dan saya awali dengan effect bass jenis stompbox.

Effect jenis stompbox ini sudah lama dan banyak beredar di Indonesia. Tidak heran bila banyak diantara teman-teman yang mengenal baik effect yang satu ini. dan jenis effect yang di pasarkan ada beberapa macam seperti EQ, DELAY, DELAY plus REVERB, BASS DRIVE, CHORUS, FLANGER, WAH WAH PEDAL, dan masih banyak lagi.

Effect Stompbox sering juga disebut effect mobil-mobilan, karena bentuk dan ukurannya yang menyerupai mainan mobil-mobilan. Effect jenis ini juga terkenal dengan tahan banting-nya karena bahan logam body-nya cukup tebal dan di dalam 1 stompbox paling banyak mengangkut 2 jenis effect, meskipun rata-rata 1 stompbox hanya mengangkut 1 jenis effect seperti EQ, FLANGER,dsb.

Effect jenis stompbox memang jarang-jarang mengalami kerusakan yang fatal sejak kita beli. Kalaupun effect ini mengalami kerusakan yang fatal pasti disebabkan oleh hal-hal besar dan fatal juga seperti terendam air (banjir), kesalahan service, dll. Dan perawatan effect ini juga cukup mudah.

Effect Stompbox ini bisa juga di ubah-ubah kombinasinya dengan jenis effect lain atau dengan merk lain. Jadi kita bisa lebih banyak bereksperimen dalam mencari sebuah sound. Dan setahu saya setiap jenis effect jika beda merk maka akan beda krakter effectnya. Tampilan juga kadang-kadang ada yang berbeda walaupun jenis effect dan merknya sama, misalkan jenis effect EQ dan merk sama …. Yang satu graphic EQ dan satunya Parametric EQ (knob), ini oleh si produsen dibuat 2 pilihan agar musisi bisa memilih yang mana yang paling ‘pas’ untuk musisi tersebut. Begitu juga dengan jenis-jenis effect lainnya ada yang 2 pilihan (tampilan), effect stompbox untuk powernya bisa adaptor bisa juga battery kotak (9 volt).

Ada beberapa teman pengguna effect ini ketika saya tanyakan alasan mereka memilihnya adalah karena hasil sound yang dihasilkan dari effect ini lebih tebal dari sound yang dihasilkan oleh effect digital. Dan ada juga yang memakai alasan efisiensi alat karena yang mereka butuhkan hanya 1 jenis effect saja sehingga bila membeli effect digital kuatir effect-effect yang lain jadi ‘mubazir’ karena tidak akan digunakan. Dan banyak alasan lainnya. Namun menurut hemat saya apapun yang mendasari kita untuk pemilihan sebuah instrumen penunjang harus didasarkan pada 3 hal, yaitu seberapa butuh kita akan alat tersebut, keadaan keuangan kita, dan bisa tidak kita mengoperasikan alat tersebut secara maksimal. Dengan begitu kita tidak akan merasa terjebak karena sudah membeli alat yang ternyata tidak kita butuhkan.

Mungkin untuk mudahnya kita menentukan effect jenis apa yang harus kita miliki, terlebih dahulu kita harus berpijak pada komposisi musik yang sudah ada dan akan kita mainkan. Meskipun ada juga mereka yang terinspirasi dari sound effect, baru membuat komposisinya, akan tetapi hal ini kebanyak dilakukan oleh mereka yang menyukai musik-musik eksperimental, ataupun techno, dimana mereka bisa menggunakan effect stompbox jenis synthesizer.

PENGGUNAAN STOMPBOX

Ada beberapa urut-urutan penggunaan effect stompbox yang pernah saya lihat baik untuk recording maupun live.
Untuk penggunaan effect yang akan digunakan dalam recording, menurut saya jika prosesnya direct recording sebaiknya dari :

BASS --- EFFECT --- PRE AMP --- TRACK

Susunan ini untuk menjaga ketebalan sound yang masuk track, yang kecenderungannya tipis dan ini jika teman-teman ingin effectnya external (effect diluar recorder).
Tapi kalau ingin mencoba effect internal (fasilitas effect yang terdapat di recorder) susunannya hanya :

BASS --- PRE AMP --- TRACK

Sedangkan untuk live concert kita juga harus perhatikan mengenai urutan effect jenis stompbox ini, apalagi jika teman-teman menggunakan lebih dari 2 jenis effect pada saat pentas.
Saya akan memberi gambaran tentang beberapa urutan effect stompbox di bawah ini , saya mulai dari 1 effect :

1. BASS --- EQ --- AMPLI

2. BASS --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI

3. BASS EQ --- DELAY/REVERB --- SYNTH --- AMPLI

4. BASS EQ --- CHORUS --- WAH2 --- PEDAL --- AMPLI atau

BASS --- WAH2 PEDAL --- EQ --- CHORUS --- AMPLI

5. BASS DRIVE --- EQ --- DELAY/REVERB --- AMPLI

6. BASS DELAY/REVERB --- WAH2 --- AMPLI

7. BASS DRIVE --- DELAY/REVERB --- AMPLI


(No. 6 dan 7, EQ dari amplifier saja)

Susunan tersebut hanya sebagian kecil contoh urutan effect stompbox yang pernah saya lihat dari beberapa pemain bass dalam dan luar negri. Kalau kita amati sebagian besar susunan setelah BASS adalah EQ, kemudian yang lainnya. Dan masih banyak lagi yang sempat saya perhatikan, akan tetapi banyak juga yang mengkombinasikan antara effect stompbox dan effect digital.

Biasanya …..atau ada beberapa bass player yang menggabungkannya seperti misalkan satu effect stompbox yatiu CHORUS dengan effect digital. Dimana dalam hal ini effect CHORUS yang ada di dalam effect digital (multi effect) di nol-kan , kemudian effect CHORUS-nya diambil dari stompbox CHORUS tersebut…..bisa jadi musisi tersebut lebih suka sound CHORUS-nya berasal dari stompbox, atau effect DRIVE-nya dia lebih suka dari STOMPBOX sehingga DRIVE yang didalam digital multi effect di nol-kan.
Dimana susunannya, adalah :

BASS --- DIGITAL MULTI EFF. --- STOMPBOX --- AMPLI

Adapun stompbox-nya bisa apa saja tergantung keinginan si bass player tersebut.

OK, saya rasa cukup sekian penjelasan saya untuk kali ini, sampai bertemu tutorial selanjutnya dan selamat mencoba effect baru….
IT’S ALL ABOUT BASS, BABY!!!!!